Monday, 16 February 2015

Lubang Angin

Ini sungguh menyedihkan, mengingat betapa abstrack'nya kehidupan ini,

Itu dulu sebelum kau mengenal dia, hahaha... Kau bisa tertawa jika sekarang mencoba membayangkan cerita dulu,

Masa-masa indah telah berlalu, beberapa lingkunganmu hanya di tempati oleh orang-orang pasif,

Mereka yang senang membicarakan orang lain, menganggap dirinya hebat, sementara orang lain bodoh,

Begitulah para kelompok ngerumpi-Kers jika sedang duduk dan membicaran sesuatu, mereka saling mengobati satu sama lain dengan kata-kata, mencoba berdialog, dan bertukar pikiran lalu berharap dapat menutup Lubang di hati masing-masing,

Walaupun harus mengangkat topik aib dan kekurangan orang di sekitarnya, mereka rela tertawa ria hanya demi penghibur diri, menjadikan orang lain sebagai kotoran sampah, lalu berdiri tegak setelah kenyang memotivasi dirinya sendiri seakan dia lebih baik dari orang-orang,

Begitu menyedihkan dunia ini,

Di sisi lain mungkin para pria yang sibuk dengan lagu galau di telinganya sedang bermuram durjana di tempat istirahat,

Memikirkan bagaimana bisa wanita yang di puja-puja menghilang tiba-tiba,

Bukankah perasaan itu istimewa ?

Tanya Anda pada langit malam,

Cukup sudah beberapa kali Anda lari dari kenyataan, menenggelamkan diri di tempat lain,

Mungkin hanyut di pertemanan baru, atau menjadi penulis, menemukan hobby baru, pacar baru, selingkuhan baru,

Semua itu sungguh terlihat indah keliataanya, namun Anda lupa satu hal, bahwa tempat Kembali Anda belum berubah sama sekali,

Saat pertemanan baru itu berakhir, hobyy lenyap di makan rasa bosan yang berkepanjangan, Anda kehilangan sesuatu lagi di dalam diri,

Lubang itu menganga lagi, sayangya bola dunia berputar lagi mencari kenangan yang dulu masih tersimpan rapi,

Menyedihkan, wanita pujaan itu datang lagi mengisi lubang hati Anda,

Hubungan pendek itu telah membuat akar yang sangat kuat di dalam diri, semakin hari semakin kuat, karena Anda tidak menemukan akar lain sekuat dirinya,

Begitulah kenyataan, para leluhur mengatakan bahwa " terkadang kamu tidak harus memikirkan orang yang kamu perdulikan, tetapi coba perhatikan mereka yang perduli denganmu"

Karena orang yang kamu pedulikan, belum tentu peduli denganmu,

Dalam kasus pria galau dengan lagu Hitnya tadi contohnya,

Menyedihkan karena telah bertemu pasangan yang sulit digantikan,

Hmmm.... Ya sepertinya saya terlalu memaksakan tulisan artikel ini, tapi mau bagaimana lagi, bukankah kita punya jalan cerita hidup masing-masing..

Punya lubang hati masing-masing?

Mungkin beberapa dari Anda berakhir bahagia, menjadi sarjana hukum, punya mobil mewah, baju keren, serta sepatu yang mengkilat, bak seperti pangeran kurcaci yang ada di dongeng menyedihkan itu

Tapi beberapa lainya tenggelam di dalam alkohol, narkoba dan kolong jembatan, mengasihani diri atas nasib, serta menghujat para pemimpin yang duduk di kursi empuknya itu,

Tertawa memakan uang haram hasil koruptor di sana-sini,

Tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan itu, bahkan dewa neptunus tak sanggup melakukanya, selain menundukan kepala seakan tidak ada apa apa yang bisa diperbuat untuk membantu para penyendiri itu,

Mungkin Anda pernah melakukan beberapa aksi untuk mendapatkan apa yang dulu Anda miliki,

Seperti membuat beberapa orang cemburu, iri, bahkan marah pada Anda,

Berharap sang pujaan berlari kembali ke pelukan Anda, duduk tersiku menyesali telah meninggalkan Anda,

Yeah... Sepertinya Anda dapat menggambarkanya sendiri, bahwa saat itu terjadi Anda dapat beguling-guling di lumpur, tertawa histeris di kamar, atau bahkan jungkir balik di jalanan,

Semua adalah ekspresi dari betapa Anda hebat telah membalikan situasi pada pasangan Anda, kini Anda seorang KING atau Ratu yang di puja dan disembah oleh pasangan,

Yeah... Namun tidak kebetulan bahwa itu hanya gambaran keberhasilan Anda, disebut gambaran karena hal itu tidak pernah terjadi seperti yang di harap,

Justru kelakuan Anda malah semakin mengoyak dan luka bernanah, pasangan bukanya kembali dengan tangis penyesalan, tapi dengan segenggam cangkul dan linggis untuk menebas leher Anda,

Menyedihkan, rencana brilian menurut para idola sinetron televisi Anda, malah berubah menjadi senjata menelan tuanya,

Yeah.... Sepertinya ini akhir tulisan tak karuan Saya,

Saya tak berharap apapun, selain ini untuk sesuatu yang dapay saya baca sendiri di lain hari,

Jika saya sudah tua, saya harap akan teringat kembali bagaimana saya dulu, ketika membaca kalimat ini,

0 komentar

Post a Comment