Sejumlah anggota TNI AD dan Tentra Diraja Malaysia (TDM) melakukan apel persiapan patroli gabungan di Pos Gabma tapal batas RI-Malaysia di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu (15/7/2009).
DoniMulyadi.blogspot.com, Jakarta: Kepolisian Diraja Malaysia menahan 17 WNI di antaranya polisi dan TNI lantaran dianggap masuk ke wilayah Malaysia secara ilegal. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman, Letkol Kav Purwito Hadi W membantah adanya kejadian itu.
"Tidak benar adanya informasi yang berkembang tentang aparat gabungan TNI/Polri yang ditahan oleh Pihak Kepolisian Diraja Malaysia," kata Purwito dalam keterangan persnya, Minggu (15/3/2015).
Purwito mengungkapkan, aparat gabungan yakni 10 polisi, empat TNI serta tiga warga sipil itu tak ditahan. Pihak Malaysia justru tengah melakukan pemeriksaan pada tersangka dugaan pembunuhan yang tengah dikejar pihak Indonesia.
"Sampai saat ini Kepolisian Diraja Malaysia masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka WNI dan rencananya akan diserahkan ke pihak Polres Nunukan apabila sudah selesai melaksanakan pemeriksaan oleh Kepolisian Diraja Malaysia," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Inf Wuryanto yang dihubungi terpisah mengungkapkan Kepolisian Diraja Malaysia langsung melepaskan 17 WNI yang diamankan lantaran dianggap masuk ke wilayah Malaysia dengan ilegal.
Wuryanto mengungkapkan kejadian ini bermula saat anggota Kodim 011 Nunukan dibunuh oleh masyarakat setempat yang diketahui bernama Syarif. Tersangka yang dikejar kemudian melarikan diri ke perbatasan Nunukan.
Aparat gabungan TNI/Polri lantas berkoordinasi dengan Kepolisian Diraja Malaysia untuk menangkap pelaku. Adapun, kata dia saat itu pelaku berlari ke perkebunan sawit yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
"Karena batas perkebunan tidak jelas, mereka melewati batas kesepakatan sehingga diamankan," ungkap dia.
Usai diamankan dan dimintai keterangan, ke-17 WNI itu kata Wuryanto langsung dilepas. Sementara pelaku berhasil ditangkap oleh Kepolisian Diraja Malaysia. "Hari itu juga dilepas," tambahnya.
Sebelumnya diketahui 17 WNI yang terdiri dari 10 polisi, empat TNI dan tiga warga sipil dikabarkan ditahan pihak Kepolisian Diraja Malaysia. Ke-17 WNI ditahan lantaran memasuki kantor polisi Wallace Bay di Pulau Sebatik untuk melakukan identifikasi dan membawa kembali pelaku dugaan pembunuhan.
Adapun pemberitaan Malaysia menuliskan 17 WNI yang ditahan menyebrang ke perbatasan menggunakan sepeda motor dan perahu karet, Jumat, 13 maret sekitar pukul 2.45 waktu setempat. Usai itu mereka masuk ke kantor polisi Wallace Bay sekitar pukul 03.00.
0 komentar
Post a Comment